Jumat, 11 Desember 2009

PENGAMATAN


Pembahasan :

1. Detergent

Lebih cepat membuat ikan mati karena panas .

· 1-2 menit, ikan mengalami kontraksi, ikan mengeluarkan lendir , kejang, berenang miring dan ingsang berwarna merah tua.

· 2-3 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada detergent.

Dari percobaan diatas detergent terbukti sebagai zat pencemar terburuk.

2. Sabun mandi

· 1-2 menit, ikan mengalami kontraksi, kejang dan megeluarkan lendir

· 2-3 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada sabun mandi.

Merupakan zat pencemar terburuk ke-2 setelah detergent.

3. Baygon

Pada percobaan ikan di dalam air baygon ikan dapat bertahan sampai 22 menit setelah itu ikan akan mati. Ikan dapat bertahan karena baygon tidak dapat secara langsung tercampur pada air bersih . Karena kandungan minyak pada baygon berada dilapisan atas ada air. Sehingga tidak secara langsung ika dapat terkontaminasi oleh zat beracun pada baygon.

· 16-17 menit, ikan mengalami kontraksi kejang, ingsang memerah dan berenang miring.

· 20-22 menit, ikan mati karena telah terkontaminasi oleh zat beracun pada baygon.

4. Air Bersih

Ikan dapat bertahan hidup karena air belum mengalami pencemaran.

Perbedaan Sabun dan Detergen

  1. Sabun ( bersifat basa) NaOH.
Sabun bersifat menyatukan air dan minyak
Sabun tidak dapat membersihkan pada air sadah.

  1. Detergen

Dapat membersihkan pada air sadah. Jadi detergen dapat lebih memebersihkan dari sabun mandi, dan lebih mencemari lingkungan dibanding air sabun.

opini

Karena kurangnya kesadaran kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam sekitar,
manusia sering merusak alam yaitu membakar hutan dan membuang sampah sembarangan,,, akibatnya di indonesia sering terjadi bencana alam dan semua itu ulah manusia...

Kamis, 05 November 2009

Ekosistem

Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.
Ciri-ciri:
a.
Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).
b.
Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Pembagian daerah ekosistem air laut
Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
Daerah Neritik:Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.
Daerah Abisal:Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.
Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem laut dibedakan menjadi 3 bagian:
a.
Daerah fotik: daerah laut yang masIh dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman maksimum 200 m.
b.
Daerah twilight: daerah remang-remang, tidak efektif untuk kegiatan fotosintesis, kedalaman antara 200 - 2000 m.
c.
Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari. Jadi gelap sepanjang masa.

Komunitas di Dalam Ekosistem Air LautMenurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
a.
Produsenterdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.
b.
Konsumenterdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam ekosistem laut.
c.
Zooplaoktonterdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.
Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan daerah gelap sepanjang masa.
Di daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap.
Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:
Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:
- hanyak minum- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus- sedikit mengeluarkan urine- pengeluaran air terjadi secara osmosis- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang